search

Sabtu, 04 September 2010

SISTEM ELEKTRONIKA DAYA

SISTEM ELEKTRONIKA DAYA
Pada sistem tenaga listrik terdapat penggunaan komponen elektronika yang umumnya dipakai dalam rangkaian pengaturan motor-motor listrik. Komponen-komponen elektronika yang dipergunakan pada sistem tenaga listrik pada prinsipnya harus mampu menghasilkan daya yang besar atau mampu menahan disipasi daya yang besar.
Elektronika daya meliputi switching, pengontrolan dan pengubah ( konversi ) blok-blok yang besar dari daya listrik dengan menggunakan sarana peralatan semikonduktor. Dengan demikian elektronika daya secara garis besar terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
1. Rangkaian Daya
2. Rangkaian control
Pada gambar berikut menunjukkan hubungan antara kedua rangkaian diatas yang terintegrasi menjadi satu, dimana keduanya banyak memanfaatkan peralatan semikonduktor
            Gambar 1 : Diagram system elektronika daya
Rangkaian daya terdiri dari komponen Dioda, Thyristor dan Transistor Daya. Sedangkan rangkaian kontrol terdiri atas Dioda, Transistor dan rangkaian terpadu ( Integrated Circuit / IC ).
Dengan menggunakan peralatan-peralatan yang serupa keandalan dan kompatibilitas dari perlengkapan ( sistem ) akan dapat diperbaiki. Elektronika daya merupakan bagian yang penting dalam industri-industri, yaitu dalam pengontrolan daya pada sistem, proses elektronika dan lain-lain.

Aplikasi Elektronika Daya
Konversi Daya
Ada empat tipe konversi daya atau ada empat jenis pemanfatan energi yang berbedabeda Gambar 2. Pertama dari listrik PLN 220 V melalui penyearah yang mengubah listrik AC menjadi listrik DC yang dibebani motor DC. Kedua mobil dengan sumber akumulator 12 V dengan inverter yang mengubah listrik DC menjadi listrik AC dihasilkan tegangan AC 220 V dibebani PC. Ketiga dari sumber PLN 220 V dengan AC konverter diubah tegangannya menjadi 180 V untuk menyalakan lampu. Keempat dari sumber akumulator truk 24 V dengan DC konverter diubah tegangan 12 V untuk pesawat CB transmitter.
Gambar 2 :  Pemanfaatan Energi Listrik
Pada Gambar 2, dijelaskan ada empat konverter daya yang terbagi dalam empat kuadran.
1.         Kuadran 1 disebut penyearah fungsinya menyearahkan listrik arus bolak-balik menjadi listrik arus searah. Energi mengalir dari sistem listrik AC satu arah ke sistem DC. Contoh: Listrik AC 220 V/50 Hz diturunkan melewati trafo menjadi 12V AC dan kemudian disearahkan oleh diode menjadi tegangan DC 12V.
2.         Kuadran 2 disebut DC Chopper atau dikenal juga dengan istilah DC-DC konverter. Listrik arus searah diubah dalam menjadi arus searah dengan besaran yang berbeda. Contoh: Listrik DC 15V dengan komponen elektronika diubah menjadi listrik DC 5V.
3.         Kuadran 3 disebut inverter yaitu mengubah listrik arus searah menjadi listrik arus bolakbalik pada tegangan dan frekuensi yang dapat diatur. Contoh: Listrik DC 12 V dari akumulator dengan perangkat inverter diubah menjadi listrik tegangan AC 220V, frekuensi 50 Hz.
4.         Kuadran 4 disebut AC-AC konverter yaitu mengubah energi listrik arus bolak-balik dengan tegangan dan frekuensi tertentu menjadi arus bolak-balik dengan tegangan dan frekuensi yang lain. Ada dua jenis konverter AC, yaitu pengatur tegangan AC (tegangan berubah, frekuensi konstan) dan cycloconverter (tegangan dan frekuensi dapat diatur). Contoh: tegangan AC 220 V dan frekuensi 50 Hz menjadi tegangan AC 110 V dan frekuensi yang baru 100 Hz.
Rancangan konverter daya paling sedikit mengandung lima elemen Gambar 2, yaitu (1) sumber energi, (2) komponen daya, (3) piranti pengaman dan monitoring, (4) sistem kontrol loop tertutup, dan (5) beban.
Gambar 3 Diagram Blok Konverter Daya


Pengontrolan pada Sistem Pengemudian Dielektrik
Gambar 3.  Skematik sebuah pengemudian elektrik
Rangkaian elektronika daya berfungsi untuk mengubah sistem tegangan yang ber-magnitudo dan frekwensi tetap menjadi suatu sumber tegangan yang memiliki tegangan dan frekuensi yang sesuai dengan kebutuhan motor untuk mencapai kondisi operasi yang diinginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar