search

Sabtu, 04 September 2010

Tekanan atmosfer cahaya buangan

2.2 Pelepasan Plasma pada Frekuensi Radio
Plasma sifatnya berbeda menurut komposisi partikel-partikel bermuatannya, sehingga plasma seringkali dipandang sebagai fase ke empat dari zat. Fase zat klasik  yang sudah kita kenal adalah fase gas, cair, dan padat. Jadi, yang keempat adalah fase plasma.
Plasma dapat terjadi secara alamiah, terutama dalam ruang angkasa. Zat-zat yang terdapat di perut bintang (matahari) dan ruang antarbintang, selalu dalam keadaan fase plasma. Lapisan-lapisan bagian dari angkasa planet juga sering berujud plasma. Sebagai contoh, ionosfer juga merupakan lapisan plasma di angkasa bumi kita. Ionosfer biasanya dibagi menjadi dua lapisan.
Lapisan bawah disebut lapisan E (terkadang juga dikenal sebagai lapisan Kennelly-Heaviside) yang terbentang antara 80 sampai 113 kilometer di atas permukaan Bumi. Lapisan ini memantulkan gelombang radio frekuensi rendah. Lapisan yang lebih tinggi disebut lapisan F (sering pula disebut lapisan Appleton), memantulkan gelombang radio frekuensi tinggi. Lapisan ini masih dibagi lagi menjadi lapisan F1, terbentang 180 km di atas Bumi, dan lapisan F2 yang dimulai di ketinggian 300 km di atas permukaan bumi. Lapisan F berkembang pada malam hari. Itulah sebabnya, pada malam hari gelombang radio lebih kuat dipantulkan daripada waktu siang.
Untuk mempertahankan pelepasan plasma, elektroda harus melakukan tegangan bolak antara kedua elektroda, sehingga setiap elektroda akan bertindak bergantian sebagai katoda dan anoda. Muatan terakumulasi selama satu setengah siklus dan sebagian dinetralkan oleh muatan yang berlawanan. Akumulasi selama setengah siklus berikutnya.
Frekuensi radio yang kisaran (1 kHz-103 MHz; dengan yang paling umum nilai 13,56 MHz). Sebenarnya, besar pelepasan plasma juga dapat dihasilkan oleh tegangan bolak dalam rentang frekuensi yang lain.  
Bentuk gelombang dengan perbandingan antara tegangan gabungan terhadap waktu


Bentuk gelombang dengan perbandingan antara pelepasan tegangan terhadap waktu







2.4 pelepasan cahaya pada tekanan atmosfer
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, debit cahaya dapat beroperasi dalam tekanan tinggi. Besar tekanannya  adalah sekitar 100 Pa. Tekanan ini lebih tinggi daripada tekanan atmosfer. 
Apabila tekanan atmosfer kecil, debit dioperasikan di udara terbuka dengan elektrolit sebagai katoda.
APGDs adalah pelepasan cahaya pada tekanan atmosfer. Biasanya, dalam APGDs, setidaknya salah satu elektroda tertutup oleh dielektrik. Selain itu, jenis gas menentukan stabilitas cahaya. Misalnya, helium menimbulkan kestabilan cahaya homogen, sedangkan nitrogen, oksigen dan argon dengan mudah menyebabkan transisi menjadi cahaya filamentari (lihat di bawah).
 Namun, dengan mengubah konfigurasi elektroda, masih ada kemungkinan untuk membiarkan operasi dikeluarnya cahaya homogen.
Gambar. 5 menunjukkan gambar skematis dari APGD digunakan untuk polimerisasi plasma
Keuntungan utama APGDs adalah :
1.      Mengurangi biaya dan kompleksitas operasi debit cahaya.
2.      Bahan dengan tekanan uap tinggi, seperti karet, tekstil dan biomaterial dapat lebih mudah ditangani, mencakup modifikasi permukaan bahan (Misalnya meningkatkan wettability dari polimer digunakan untuk cat dan perekat)
3.      Sterilisasi permukaan (misalnya sterilisasi mikro-organisme pada permukaan dalam industri kesehatan)
4.      produksi ozon

Tidak ada komentar:

Posting Komentar